Skip to main content

Tips Pemasangan Marmer



Teguh Mandiri Jaya sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa pemasangan marmer (jasa pasang marmer) di Tangerang, akan menjelaskan tahapan dalam pengerjaan pasang marmer.
Pemasangan marmer pada suatu hunian dan gedung yang akan saya jelaskan terdiri dari pemasangan batu marmer di dinding ataupun lantai. Pemasangan marmer pada lantai dan dinding sebaiknya dilakukan pada tahap akhir, untuk menghindari kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai. Pemasangan marmer pada lantai dan dinding sebaiknya dilakukan pada tahap akhir sebuah proyek (pada umumnya setelah pemasangan plafon dan pengecatan). Hasil akhir pemasangan marmer, baik dinding maupun lantai, sering terlihat tidak presisi. Akibatnya, akan terlihat lantai maupun dinding tidak lurus atau miring. Hal tersebut sangat terkait pada saat pemasangan marmer yang tidak memperhatikan aturan atau kaidah-kaidah pemasangannya. Sudah dapat dipastikan pada awal pemasangannya terjadi sedikit kesalahan yang secara tidak sadar setelah pekerjaan selesai tenyata semua marmer. Oleh karena itu, aturan mengenai pemasangan marmer perlu diperhatikan.

a. Persiapan pekerjaan pemasangan marmer untuk lantai
Alat dan bahan harus diperhatikan sebelum memulai pemasangan marmer, baik untuk dinding maupun lantai. Adapun alat yang dibutuhkan sebagai berikut :
1. Sendok semen, sering disebut cetok yang merupakan alat untuk mengambil semen.
2. Benang marking, digunakan sebagai benang penuntun agar letaknya tidak miring.
3. Waterpass, merupakan alat yang digunakan agar lantai tidak naik turun.
4. Palu karet, merupakan palu dengan kepala yang terbuat dari bahan karet dan berguna untuk memukul marmer/granit pada saat dipasang sehingga benar-benar menempel pada lantai kerja.
5. Meteran, berguna sebagai alat ukur panjang, lebar, dan tinggi.
6. Lap, berguna pada saat marmer/granit akan dipasang untuk membersihkan kotoran-kotoran yang masih menempel.

Sementara bahan yang dibutuhkan untuk pemasangan marmer sebagai berikut :
1. Pasir, merupakan bahan bangunan yang dipakai sebagai penghubung antara dasar dan permukaan marmer yang sering disebut agregat halus.
2. Marmer, merupakan bahan bangunan yang berfungsi sebagai penutup lantai dan dinding.
3. Bahan perekat, berupa semen yang digunakan untuk adukan bersama pasir.
4. Cairan Coating, cairan pelapis batu alam berguna untuk melindungi tekstur alami yang dimiliki batu alam.
5. Bahan pengisi nat (tile grout), merupakan bahan yang digunakan untuk menutup lubang antar marmer yang baru dipasang.
Nat merupakan pendamping marmer yang menentukan kekuatan marmer itu sendiri. Kalau nat nya kuat otomatis marmernya tidak gampang lepas. Fungsi utama nat marmer adalah sebagai ruang gerak marmer. Rongga nat marmer harus diisi oleh nat yang flexible (khusus batu alam menggunakan resin). Jika rongga nat marmer diisi oleh semen warna biasa (yang mempunyai sifat keras dan getas) maka marmer akan mudah pecah dan retak bila ada pergerakan.

b. Pembuatan Lantai Kerja (Lantai Dasar)
Lantai sebuah bangunan umumnya dikerjakan pada terakhir kalau seluruh bangunan sudah selesai. Mengapa demikian? Bila lantai sudah dikerjakan terlebih dahulu maka  
kemungkinan lantai rusak karena kejatuhan potongan-potongan bahan bangunan lainnya akan sangat sulit dihindarkan, termasuk juga tetesan-tetesan cat. Namun, lantai kerja perlu disediakan sebelum  marmer dipasang. Syarat penting bagi lantai kerja antara lain rata, cukup keras sehingga tidak mudah amblas, dan kering. Lantai kerja atau lantai dasar berguna sebagai perletakan sebelum keramik dipasang. Lantai kerja dibuat setebal minimum 4 cm. Lantai kerja ini dibuat dari adukan semen dan
pasir dengan perbandingan bahan 1 sak semen : 4 sak pasir. Adukan diletakkan di atas lapisan pasir yang sudah dipadatkan. Agar   permukaan menjadi rata dan datar, biarkan lantai kerja tersebut kering dan mengalami proses penguapan sempurna. Bila perlu, biarkan lantai kerja yang sudah rata tersebut selama minimal 3 hari.

c. Tahap Pemasangan Marmer
Pada saat pemasangan marmer, perlu ketelitian. Berikut diberikan tahapan pemasangan marmer untuk lantai.
1. Permukaan lantai yang akan  dipasang marmer/granit  juga harus  dalam keadaan bersih, cukup kering dan rata air.
2. Siapkan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan perekat dapat berupa adukan semen. Adukan semen untuk pemasangan marmer harus penuh,
baik permukaan dasar maupun dibadan belakang marmer lantai yang terpasang. Perbandingan adukan dan ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah:
Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 – 3 cm.
3. Lakukan seleksi terhadap marmer yang mengalami cacat-cacat secara permanen yang meliputi warna, arah serat dan lain sebagainya.
4. Rendam marmer dalam air bersih agar kotoran yang melekat dapat terlepas dan memperkuat atau menambah daya lekat marmer.
5. Marmer dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan marmer setelah proses perendaman terjadi, kemudian dilapisi dengan cairan coating pada bagian sisinya.
6. Marking untuk vertikal dan horizontal yang telah ditentukan elevasinya pada gambar kerja.
7. Mulailah memasang marmer lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuai dengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan.
8. Padatkan secara rata. Ketuk marmer yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar berongga karena itu akan membuat marmer lepas di kemudian hari. Periksa ketinggiannya apakah sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai.
9. Setelah marmer selesai dikerjakan, anda bisa memasang marmer pada seluruh bidang lantai ruangan.
10. Cara pemasangan yang baik adalah marmer jangan dipasang secara keseluruhan, tetapi cukup sebagian dulu. Tujuannya untuk memberikan kesempatan agar lantai kerja menguap secara sempurna. Bagian yang belum dipasang marmer dapat ditutup marmer setelah 1 hari. Jarak antar marmer (nat) sebaiknya tidak terlalu rapat, cukup 2-3 mm. Setelah semua marmer terpasang, kini giliran pemberian nat. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemberian nat dilakukan setelah 7 hari pemasangan lantai marmer. Tujuannya agar marmer yang dipasang sudah tidak mengalami kembang susut. Bahan untuk nat terbuat dari resin atau bahan lainnya yang sudah tersedia di toko bahan bangunan yang umumnya senada dengan warna alami marmer tersebut. Nat diisi dengan campuran pengisi nat (grout) resin. Lebar nat juga berbeda antara marmer/granit lantai dan marmer/granit dinding, marmer/granit lantai, lebar nat = 3 s/d 4 mm.
11. Bersihkan segera bekas adukan grout pengisi nat yang telah diaplikasikan dan menempel di permukaan marmert. Kita bisa menggunakan bahan pembersih dengan kadar asam tidak lebih dari 5%. Setelah itu bersihkan dengan air bersih.

Comments

Popular posts from this blog

Perawatan Marmer dan Poles Marmer

Tujuan dari polish marmer atau poles marmer antara lain yaitu untuk menambah keindahan marmer dan melindungi permukaan marmer agar tidak mudah menyerap noda yang jatuh pada permukaan. 1. Clean and Throw : Membersihkan kotoran-kotoran serta akumulasi coating pada marmer dan granit dengan menggunakan cairan Blinz Clean. Keunggulan : Kotoran dan noda, terutama yang terdapat pada urat-urat marmer dan granit dapat terangkat secara total dari 90% hingga 100%. 2. Fill in The Holes : Mengisi atau menambal lubang/crack pada marmer yang rusak dengan menggunakan Miles + Resin Epoxy + Billingone yang telah disesuaikan dengan warna alami marmer dan granit. Keunggulan : - Tidak menimbulkan kesan kasar atau benjolan pada permukaan marmer yang telah ditambal. - Resin Epoxy dapat disesuaikan dengan warna alami marmer sehingga tidak menimbulkan kesan belang pada permukaannya saat dilihat dari kejauhan. 3. Reflat : Meratakan kembali permukaan dan sambungan/nad marmer dan granit dengan menggunakan D